Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu

Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu

Pengolahan Limbah dengan WWTP (Wastewater Treatment Plant)

WWTP atau Wastewater Treatment Plant adalah sistem pengolahan limbah cair yang dirancang untuk mengurangi kandungan polutan dalam air limbah industri atau domestik. Proses pengolahan limbah cair industri di WWTP biasanya melibatkan beberapa tahap, seperti pra-pengolahan, pengolahan fisik, kimia, dan biologis, yang bertujuan untuk menghilangkan bahan organik, padatan, dan bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam air limbah.

Beberapa manfaat dari sistem WWTP yang diterapkan oleh Grinviro antara lain:

Dengan mengimplementasikan WWTP, Grinviro membantu perusahaan-perusahaan untuk memenuhi standar lingkungan yang ketat dan beroperasi secara lebih ramah lingkungan.

Teknologi Terbaru dalam Pengolahan Limbah

Seiring dengan perkembangan teknologi, pengolahan limbah kini semakin efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Beberapa teknologi terbaru yang banyak diterapkan dalam pengolahan limbah, baik cair maupun padat, antara lain:

Pengolahan Biologis

Pengolahan biologis menggunakan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik yang ada dalam limbah cair. Teknik ini sangat efektif untuk mengolah limbah yang mengandung bahan organik, seperti limbah dari industri makanan, tekstil, atau peternakan.

Mikroorganisme seperti bakteri akan mengurai bahan organik dalam limbah menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Ada dua jenis pengolahan biologis yang umum digunakan:

Pengolahan Limbah dengan STP Membrane Bio Reactor (MBR)

STP Membrane Bio Reactor (MBR) adalah salah satu teknologi pengolahan limbah cair yang menggabungkan proses biologis dengan filtrasi membran. Teknologi ini memiliki keunggulan dalam mengolah limbah cair dengan efisiensi tinggi, menghasilkan air bersih dengan kualitas yang sangat baik, dan memungkinkan pemanfaatan kembali air untuk keperluan industri atau komunal.

Proses MBR ini menggunakan mikroorganisme yang berfungsi untuk menguraikan bahan organik dalam limbah cair, sementara membran berfungsi untuk memisahkan padatan dan mikroorganisme dari air yang sudah terdegradasi. Hasilnya adalah air limbah yang sangat bersih dan aman untuk dibuang atau digunakan kembali.

Baca juga: Teknologi Terbaru untuk Sewage Treatment Plant atau STP Industri dalam Pengolahan Limbah Pabrik 2025

Keunggulan teknologi STP Membrane Bio Reactor antara lain:

Grinviro memanfaatkan teknologi MBR untuk membantu industri dalam mengolah limbah cair mereka dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan, tanpa menghasilkan polusi atau limbah yang berbahaya.

Zero Liquid Discharge (ZLD)

Zero Liquid Discharge (ZLD) adalah pendekatan pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi limbah cair hingga titik di mana tidak ada cairan yang terbuang ke lingkungan. Dalam sistem ZLD, semua air limbah yang dihasilkan dalam proses industri diproses, dikondensasi, dan didaur ulang kembali untuk digunakan dalam proses industri atau menjadi air yang aman untuk dibuang tanpa mencemari lingkungan. Dengan menggunakan ZLD, industri dapat mencapai pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan, menghemat air, dan mengurangi dampak terhadap sumber daya alam.

Beberapa keuntungan dari penerapan ZLD oleh Grinviro adalah:

Sistem ZLD yang diterapkan oleh Grinviro mendukung keberlanjutan perusahaan-perusahaan industri dalam mengelola limbah cair mereka, memungkinkan mereka untuk beroperasi dengan lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.

Pengolahan limbah ramah lingkungan merupakan bagian integral dalam menjaga kebersihan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Teknologi pengolahan limbah yang diterapkan oleh Grinviro, seperti STP Membrane Bio Reactor (MBR), WWTP, WTP, dan Zero Liquid Discharge (ZLD), memberikan solusi inovatif yang membantu industri untuk mengelola limbah dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan

Hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut terkait pengolahan limbah industri

WhatsApp: +62823-4811-4479

%PDF-1.7 %âãÏÓ 1 0 obj <> /Metadata 834 0 R /Outlines 825 0 R >> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <> /ExtGState <> /ProcSet [/PDF /Text /ImageB /ImageC /ImageI] >> /Parent 2 0 R /MediaBox [0 0 595.5600 842.0400] /Tabs /S /Group <> /StructParents 0 /Contents 4 0 R >> endobj 4 0 obj <> stream xœ½]ëoÛFÿnÀÿ?¨ƒµæ¾—‡¢€“´½4i›Â.îƒÝ”¥Èª­Çé�^ú×ßÌ’’u!‡ñECEbÉŒ~;³³³óÖåÕz;ûXÜo“o¾¹¼Ún‹û‡É8¹½|µÜn—óß/o>­&—ŠélQlgËÅåõn´Å·¾_.·“õ·ß&¯Þ¼Nþ}~–‰ÿÁÛ$Kln…uI0Jd&YOÎÏþõ÷dq~öêæüìò{™ä"wÉÍÇó3 g‰L¤Ô¨$d™äfOýpí“é>8™ÆW¡zõÃùÙmš~On~ï×ó³ãÿŠˆðy*„ÄZ¡Lb3!m„±ñ±��Ÿ¿™OlŸ€ÏP^HuôI/z¨$W%ðæ1±:ó"Ó‰7»Hl¤±"Mf5Ú¾Hæ4Ðg<„ÿ“ï~z�$—P~zýöM’}ÝþêÏסrØ]Ÿxé…©/äÕ`¨Ò«WÉÛ·_¹«ªÖ™°–BýZ"Á€DýB°£%£A<¼N\ÈE¨¯âýöç¯:ýíj`ÒŸ“ø#7'¤p䮹Á‚ж•à«wWƒ¡gßoï„ð—ö[}Ý~×x¥6�SBýÿ«ÐLR·_… ÂÕWqÅËx©à9G� æm– C£qƒÁÉ¡Á¢0OàÔ.×ðÇŒDHúZ“$Ã%IÀ”¤Lâ½U»Ùw×è8v0×öww6á_Å3rðBÙ¾È̳°×ÅlÍ‹§@ùXÝqJº°·‹ÁФã�KwÌ°F¶ðt³H•F¥À§‘}±ÖÉ°n° RÎßP³ï!ñ>!3k ÖrN§L¬s"4ð@êt1Þ�D�ZŸ&N5lnû4qªƒIÛBèÜ`¼KÓåSñP0c;+$I((‰¨ê�§7jŒ‡3ñZJ´Š‰Ì'ë�Mw«èÄÅà‹jEñ äÌ”y÷5ø€ä~à ¶Å¢´Óã:>ÅEM«WsÞµÐ5ÒP‹AêŸC)Ó’C¼ÐA¢ß@@ï#Ù¥„°âJDP‰Õ¹PuÜÒ<‡ àÅà�z ócm�j癆Æ,Ì®i´P9öˆœÿ¯HqëUãEÞµî/’Ú 7˜�C¦ŽöúkÚcÑnÖ}1ìfÔÙM`I†á¾›ûÛtÄ|Ui0G<�z›>”ÚˆùnÊ…$¹/B¥„"�ÆèpžfëÕa�®¯©M4, °Ýö væܲãƒÐ¦/*áÞ4Žsƒ�¥(0äåSÁm’À•Hú˜™iàÊÊIúæ“ÅôM1$t3{Bõ±M`À< Mn’ƒÆœ¶-˜U€ÍŒèk;÷¶�Œ�÷Ï®Ž!|´vñò¸Kß1£Ïn›�Ëûdi;-8“8ìvžÁt�Ïnçù°÷³Åôq· 3dèØÉô�…žÈ­î%öÏÙx·ºà÷ViDv×؈œYÅm~d-`õDï‰`®Lš»�à·rò—î[Ѻ^‹CPË]¾/ÀÅO'‹áo×Þ—ñª1̾±ƒn:-ÊN…·àœNðp °{ .úC눕�ùtfPð8ü;b]›b Átzˆ«òåËí_)™þ1YÌ6ñç¬ü ³…¥ó œ¢–Yó âÊòs–uãCkúÐÌÆ«›ƒcöŒ1h–SLe6ªŒu-hn“ÑA*’RBW(Ë]Ør‘¯²†z—þ ç8ÚåÛÉÝ þ�•º<ÏãÒ1yˆoùô¯J l™O¸Âäԇܡ-…&ö–‘ÄH²ì„\—£íE¬ ¹ƒ÷*Äà�8âÖײ,fHÆÜa°ÀÉQfÒÎ0)­£}²ƒ;Æ¥áq•;XadXQ镧Ÿÿ´zgÃ÷ʱš’";Þ°òv†8î›O,^iáÄ#÷a2Aª§m4ºJ›«(Kv¢–z*¦³‹îR

Cilegon 1Jl. Australia II No. Kav. H1/2, KIEC, Kota Cilegon, Banten.

Cilegon 2Jl. Australia 1 Kav. B1/2, KIEC, Kota Cilegon, Banten.

Cilegon 3Jl. Australia II Kav. H-1, KIEC, Kota Cilegon, Banten.

SemarangJl. Kw. Industri Candi Tahap V No.A2 53-55, Kota Semarang, Jawa Tengah.

TubanSocorejo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Mengurangi Dampak Negatif Terhadap Lingkungan

Pengolahan limbah dapat mengurangi polusi udara, tanah, dan air yang disebabkan oleh limbah yang tidak dikelola dengan baik.

Menghasilkan Energi atau Produk Baru

Dalam beberapa kasus, pengolahan limbah dapat menghasilkan energi atau bahan baru, seperti biogas, kompos, atau bahan bakar alternatif.

Dengan pengolahan limbah yang tepat, dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan, dan limbah yang sebelumnya dianggap sebagai masalah bisa diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Plasma Arc Waste Disposal

Teknologi plasma arc menghasilkan suhu tinggi untuk mengubah limbah menjadi gas atau bahan padat yang tidak berbahaya. Proses ini menghasilkan sedikit residu dan dapat mengolah berbagai jenis limbah, termasuk limbah medis dan berbahaya.

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ�[ë�Û¸ÿ ÿƒ>Ú‡µV$E=ŠÃyõn{¹KÚ.ÐÉ}Ю��Î^Ûµä¢é_ß™á[eß!ÀÆ–†ÃáÌð7Ò·¯N}û¥yì“ï¿¿}Õ÷Íã×Í:ùt{8þv{ÿí¸¹ýØ<µû¦oû~H^¿}“¼¾ùâö¯,a2­‹äþËË,Éà<©dšIYgiQ%÷Ï/_dÉþùñå‹O‹�Ë_löO‡åJ,vÍ×f�’÷K¹hŸ–+ÆÍ×dù[rÿ·—/ÞÁ$8‘a-¸HKæ³þ´x£|DÛÄhó,•Ú6J›§µiO1ZÉÒ¢i£k“2e¾wûõrU,ÎK±èúåJ.NmlxÎÄH,Ÿöß`�4Ë—É*Kg"Od-Ó/Wùü1_¤iìODû’•iY|YŒ|8ç韶SâÌRÔµÕ{^Öu5Tý@Ù¢Ž):¹ýˆ*þåÍÝÛ$6¼Hw{V³¤”eʦünÄ�üò€ \¦e®Y~|‡0ñë�ø÷â= _¼Z2 \q9¼ÇÝ’,WåâýÝ/¯�$WϲÏ߸‡wøý±í”Õi!Bf—ŇËâSþ]ÔEZ_ÅOLx¯aR ØšÄ,�Oî+b¾YV°„Á(ƒmRoÀ§Åý»ŸýðþÃ�ˆÞwÑ�Ç]$¼‡Àx,ãUh¼ mÀÑ0¬TEs$ÚnúÙO`³šl¦ÜQ€ˆMÈ!?˜VÉùŒ’‹:W1‘óÄðx—�R6èËýž–ÅÂÄCðíƾ€å3É»v NûŒNü€� ÿê½€ïÄíÔŸ?ŠÁŸÃÙ|ïÏF¶ø8gŠåƼ#ýi‰!˜¤Ùbp–MLÏÚÓR¦k%ÎÛº§¡„J�XȪÉ\¾fV1Z@Mˆ¤-.›¦÷frKî70»s·¬Gµ>MÑ�>yÔý�Ár涾[ê~IHÂK;CcøŸƒÞ€£kÂç¥XíqjÚmƒŽ`¤æ…Õ-ªÍHNrz‚ ��´�j1D@ÃÛühcæ:5kåð�Þïp ½¾¡Y…óú@ÚQ¼ŸíHpXд¨Û^m

Kegiatan  industri  dalam  menghasilkan  suatu  barang  dan  atau jasa  memberikan berbagai dampak positif dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.   Namun dari setiap kegiatan produksi yang dilakukan oleh industri tentu menghasilkan dampak negatif juga yakni limbah sebagai hasil sampingan dari kegiatan industri tersebut.   Limbah yang disebut juga polutan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari suatu industri, baik industri besar maupun industri kecil. Efek dari limbah yang dihasilkan itu tentu bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Salah satu limbah yang dihasilkan suatu industri dapat berupa limbah   cair.   Limbah cair merupakan sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.   Limbah cair atau polutan yang dihasilkan oleh suatu industri harus diolah dengan baik agar tidak melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau dengan menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami manajemen pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum menghasilkan dan mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung jawab terhadap penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan   limbah   serta   melakukan   evaluasi   penerapan   prosedur   pengelolaan   dan pengolahan  limbah. Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  pengolahan  limbah meliputi

Ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan di industri yaitu:

Sebelum membuang limbah cair ke badan air, sebaiknya industri harus memastikan bahwa limbah cair yang dibuang telah aman bagi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengambilan sampel limbah cair yang dilakukan di titik outlet pengolahan limbah cair yaitu titik setelah pengolahan limbah cair selesai dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air. Pengujian sampel tersebut bisa dilakukan di laboratorium internal maupun laboratorium eksternal yang telah terakreditasi.  Hasil pengujian yang dikeluarkan sebaiknya dibandingkan dengan baku mutu sesuai peraturan perundangan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh pemerintah dan yang masih berlaku. Baku mutu dapat didefinisikan sebagai ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

Adapun peraturan yang mengatur baku mutu air limbah yang berlaku saat ini secara nasional adalah  Peraturan  Menteri  Lingkungan  Hidup  Republik  Indonesia  Nomor  5  Tahun  2014 tentang baku mutu air limbah.  Peraturan ini mengatur baku mutu air limbah untuk industri pelapisan logam, industri galvanis, industri minyak goreng, industri monosodium glutamate, industri   inosin   monofosfat,   industri   pengolahan   kopi, industri   elektronika,   industri pengolahan susu, industri pengolahan buah-buiahan dan/atau sayuran, industri pengolahan hasil perikanan, industri hasil pengolahan rumput laut, industri pengolahan kelapa, industri pengolahan daging, industri pengolahan kedelai, industri pengolahan obat tradisional atau jamu, industri peternakan sapi dan babi, industri petrokimia hulu, industri gula, industri gula rafinasi, industri cerutu, proses primer basah dalam industri rokok dan/atau cerutu, proses primer kering dalam industri rokok dan/atau cerutu, proses sekunder dalam industri rokok dan/atau cerutu , dan industri oleokimia dasar.  Baku mutu limbah cair bagi industri diatas ditetapkan berdasarkan kemampuan teknologi pengolahan air limbah yang umum digunakan atau berdasarkan daya tampung lingkungan di wilayah industri tersebut untuk memperoleh konsentrasi atau beban pencemaran yang paling tinggi.   Baku mutu untuk tiap industri tentu berbeda untuk setiap parameter dan persyaratannya. Sebagaimana bisa dilihat di Tabel 1 untuk baku mutu industri pelapisan logam dan galvanis, pada Tabel 2 untuk baku mutu industri   Penyamakan Kulit, dan Tabel 3 untuk baku mutu minyak sawit dibawah ini.

TABEL 1.  BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI PELAPISAN LOGAM DAN GALVANIS

TABEL 2.  BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

TABEL 3.  BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI MINYAK SAWIT

Namun demikian, ada beberapa permasalahan dalam mengolah air limbah di industri yang harus diperhatikan, yaitu:

Secara ekonomis, industri akan lebih mudah untuk melakukan pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpisah daripada yang telah tercampur dengan sumber air limbah lain. Industri diharapkan sedapat mungkin memisahkan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan produksi dari limbah cair domestik ataupun dari air hujan. Dengan demikian pelaksanaan pengolahan air limbah industri dapat dilakukan dengan optimal, air limbah yang telah diolah dapat dialirkan ke badan air  dan tidak memberi dampak buruk pada lingkungan sekitar.

%PDF-1.4 %âãÏÓ 458 0 obj<> endobj xref 458 16 0000000016 00000 n 0000001900 00000 n 0000000616 00000 n 0000001984 00000 n 0000002117 00000 n 0000002293 00000 n 0000002906 00000 n 0000003449 00000 n 0000003485 00000 n 0000003531 00000 n 0000003771 00000 n 0000004017 00000 n 0000004094 00000 n 0000004956 00000 n 0000007626 00000 n 0000007725 00000 n trailer <<7c632262df7e0c42a623d0f785214782>]>> startxref 0 %%EOF 460 0 obj<>stream xÚäTíK[g?÷%7WÉÛÕÔÞ®q$7¾S‡š¤D&ë�$m”¶8g¤…án‡ Ê,Ä®]z]ÌÆtRÅÁj©Š2û° nXMéÄA­s~Cae›Ž±ë>ì<7Ñvývá>÷<ç9çü~çwï= À Ћ  .A!<¹ ÑÇ|<{±²¶‚A`e‹Jñ’‘µ¿W \ͳ��ö;–¹z»ÐCwB¸ÏV>ßÇÝ…GÉâw¨�á­a‘*Jöîꧨj¹¼…=‘]K}InÚâÛ)«R²É®¨ZL3^ßQÿ%LŠßë‚px$¯‡:õ)LÑÉ#U ô/Àæϯ?ü&òVÃâ…Õô’©ýèÕ%é³”ÄÌÕ¯üXtod~§ô¶oÝkž¤^œt¾+�ÞMÚfZ>_cî¡ÌªãÓütô´\ÞÁƒ�È‘Ûtpòè3_GŒsô,T/èÏÁjxæ8t­ä=`\Y¸û»óÛí?~9V&D@dÇÕ×ò…í­/Ú|Ë­wªZ{‡ºëÓ—Ç>i>{åóSÏu\™yTß>ËÙ¼Ö^›î,¯Ë«Ø¼76[Ÿ›£9=6[é]»ñÁO¾tï|wS2+¦èHÙÆùÈ1”AC4f«3ËJBÞC£ÀŸ9Ég‚¢¤7d^*Ãîh*àˆÙÜ­v%!J,¦$ë驘=²ÚŠóf[-±ƒJc´SŽ�¦H:zrG# ûEÌÄÕ€, Ý?$ïq|ÿ�ͳÒ0…NÖ»‘¿_D‹A2‘´‡YºøåÄÕí˜ü×M$l´&¼«1ïšÞh�ç1KÄ^7;ör$IÁLí _ÌÁl´E–-Êx�H¿S!ðGœ�j¸u¢sˆ�Ì¢¯Åsä3þXÁ4‰Ïøãô´Xb¶gN‚J•#††‘¹Oœ’É!†EöX6ïÎx7b‘¦éˆJi·–es Ù‰Aнë­ÃMá‰ìi#ÑP”ˆ?àp¨sñ§�muDUÔPÓsЀ)Ž”ƒ¹_�j0K$ï6Ÿi4‘jDÞ–)‚xpƧ½/�É�[�¹ÞõuMÉÑ¢³ÉãA@ŽHìÈÃÛ•8ßšÈI„CŒã}ŸOÚŒÅù÷Y"`VÕhª‚ ,g{ñnø+¿éÀÄÎh~ïwq”úbv;Xܧ…áwÈãÀ°üâœáý‘ k+ ‚ðd ÐÀ¸\5 ø�,ûG~R@ꎿN!ûpa5—?pÇF¸+WE(ëJäËiPÚ"—‹x]*PV’ª™„(„U‚•²ý0î“a,ÅxB¸ÒÎ㸡�žv|P¥! $|íZ)KE`ýZ‚’UÈ!-9U� RîÂ0I[�²d�’„(“„®"r 5£™‚Ö]F¼!`¡vå¿c“HõÔ¤¥r;­e²!�©Àø³= *‘™ð:” ôºÈK$”øž½(×-�¶JP#Þ•šŒ%`¢øäˆï1n&]°3®éê‰ËcÅ[/Dg˜ˆÈèvõJMòª®F§ÖÉo‡»+åɺãcY¾NÍéw�ª×¡âà…}Îo’—Š÷Kÿ 0 °ºùO endstream endobj 459 0 obj<> endobj 461 0 obj<> endobj 462 0 obj<>/Font<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageC/ImageI]/ExtGState<>>> endobj 463 0 obj<> endobj 464 0 obj<> endobj 465 0 obj[/ICCBased 471 0 R] endobj 466 0 obj[/Indexed 465 0 R 15 472 0 R] endobj 467 0 obj<> endobj 468 0 obj<> endobj 469 0 obj<> endobj 470 0 obj<>stream H‰´UÁv«6Ýó³Ä=µ" �`©<»„ØÆ.ÈÝät¡SBHŠíóÎûûŽ‰çµ§‹Ö>ƲŽš™{g¸JKõÞ»ÖÞ•Öè?<Æ�â¿â�Ðd"HÑ tëQ¨ñ£ïíå›çÃD?Z¤‘IbV‰$âE@b1â ¥4pŃ�e¡n3•ƒž/ò¬„Í

Affam, A. C., & Chaudhuri, M. (2013). Degradation of pesticides chlorpyrifos, cypermethrin and chlorothalonil in aqueous solution by TiO2 photocatalysis. J Environ Manage, 130(0), 160-165, doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.jenvman.2013.08.058.

Andreozzi, R., Caprio, V., Insola, A., & Marotta, R. (1999). Advanced oxidation processes (AOP) for water purification and recovery. Catalysis Today, 53(1), 51-59, doi:http://dx.doi.org/10.1016/S0920-5861(99)00102-9.

Beulah, S. S., & Muthukumaran, K. (2020). Methodologies of Removal of Dyes from Wastewater: A Review. International Research Journal of Pure and Applied Chemistry, 68-78.

Cheremisinoff, N. P. (2001). Handbook of water and wastewater treatment technologies: Butterworth-Heinemann.

Clark, R. M., Hakim, S., & Ostfeld, A. (2011). Handbook of water and wastewater systems protection (Vol. 2): Springer.

Kristijarti, A. P., Suharto, I., & Marieanna, M. (2013). Penentuan Jenis Koagulan dan Dosis Optimum untuk Meningkatkan Efisiensi Sedimentasi dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Jamu X. Research Report-Engineering Science, 2.

Ladhe, A. R., & Krishna Kumar, N. S. (2010). Application of Membrane Technology in Vegetable Oil Processing. 63-78, doi:10.1016/b978-1-85617-632-3.00005-7.

Martini, S., Afroze, S., & Roni, K. A. (2020). Modified eucalyptus bark as a sorbent for simultaneous removal of COD, oil, and Cr (III) from industrial wastewater. Alexandria Engineering Journal.

Martini, S., Ang, H. M., & Znad, H. (2017). Integrated ultrafiltration membrane unit for efficient petroleum refinery effluent treatment. Clean Soil Air Water, 45(2), 1-9, doi:10.1002/Clen.201600342.

Martini, S., Znad, H. T., & Ang, H. M. (2014). Photo-assisted fenton process for the treatment of canola oil effluent. Chemeca 2014: Processing excellence; Powering our future, 1519.

Spellman, F. R. (2013). Handbook of water and wastewater treatment plant operations: CRC press.

Sridhar, S., Kale, A., & Khan, A. A. (2002). Reverse osmosis of edible vegetable oil industry effluent. Journal of Membrane Science, 205(1–2), 83-90, doi:http://dx.doi.org/10.1016/S0376-7388(02)00065-0.

Wahi, R., Chuah, L. A., Choong, T. S. Y., Ngaini, Z., & Nourouzi, M. M. (2013). Oil removal from aqueous state by natural fibrous sorbent: an overview. Separation and Purification Technology, 113, 51-63.

Teknologi pengolahan limbah telah menjadi topik yang semakin penting di era modern ini. Seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan industri, limbah hasil industri semakin meningkat dan dapat menjadi ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, dengan adanya inovasi, solusi yang efektif dapat kita temukan. Pada artikel ini, kita akan mempelajari pengolahan limbah cair industri yang dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah limbah yang semakin parah.

Pengolahan Limbah Ramah Lingkungan dari Grinviro

Grinviro merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk menyediakan solusi pengolahan limbah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi canggih dan prinsip keberlanjutan. Dalam menghadapi tantangan pengolahan limbah industri, Grinviro mengembangkan berbagai sistem yang mengintegrasikan teknologi terbaru dan ramah lingkungan, termasuk teknologi pengolahan limbah cair dan padat. Beberapa sistem pengolahan limbah yang diterapkan oleh Grinviro antara lain adalah STP Membrane Bio Reactor (MBR), WWTP (Wastewater Treatment Plant), WTP (Water Treatment Plant), dan Zero Liquid Discharge (ZLD).

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai setiap teknologi pengolahan limbah ramah lingkungan yang digunakan oleh Grinviro: